-->

Bahasa Indonesia Kelas XII SMA/SMK dan MA

KD 3.3 Mengidentifikasi Informasi yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan dalam cerita sejarah lisan atau tertulis.

laptop

A. Pengertian Novel atau Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah atau novel ialah naska rekaan yang mengandung unsur-unsur yang ada atau nyata seperti, tokoh, nama, tempat dan kejadian. Namun, dalam teks cerita sejarah terdapat pula cerita yang sifatnya rekaan, seperti mitos dan asal-usul suatu negeri.

B. Struktur Cerita Novel atau Sejarah

1. Orientasi
    Bagian ini merupakan bagian perkenalan dari cerita sejarah, isinya bisa dengan perkenalan tempat, waktu, lokasi dan kejadian. Hubungan antar tokoh juga diceritakan pada bagian ini.
 
2. Pengungkapan Atau Rekaman Peristiwa
    Bagian ini berisi peristiwa atau kejadian yang berpotensi menimbulkan masalah atau pertentangan antar tokoh.
 
3. Konflik
    Pada bagian ini, masalah atau peristiwa antar tokoh terjadi peningkatan sehingga dapat menimbulkan pertikaian.

4. Komplikasi 
    Bagian ini adalah puncak final dari sebuah pertikaian atau masalah. Bagian ini menjadi hal yang paling menegangkan sekaligus mendebarkan.

5. Penyelesaian(Resolusi)
    Bagian ini bisa akhir dari cerita kalau tidak ada koda. Bagian ini berisi penyelesaian masalah antar tokoh dan ketegangan sudah mulai mereda.
 
6. Koda
    Biasanya bagian ini berisi kilas balik yang menceritakan jalan cerita dan semua tokoh namun bisa juga berisi amanat.
 
 C. Jenis-jenis Cerita atau Novel Sejarah
Secara umun jenisnya dibagi menjadi dua yaitu:
    1. Sejarah Fiksi
  • Novel : Karya fiksi prosa yang ditulis naratif dan biasanya dalam bentuk cerita.
  • Cerpen : Cerita pendek berbentuk prosa.
  • Legenda : Cerita prosa rakyat dimana masyarakat meyakini kejadiannya benar-benar terjadi.
  • Roman : Karya sastra yang menceritakan watak seseorang.
    2. Sejarah Non-fiksi
  • Biografi : Kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
  • Autobografi : Kisah hidup seseorang yang ditulis diri sendiri.
  • Catatan Sejarah : Fakta zaman dahulu. 
D. Kaidah Kebahasaan Cerita Novel Atau Sejarah
Teks cerita biasanya di tandai dengan kata ganti atau hal yang sedang terjadi. Contohnya seperti: 

  • Pronomina : Digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang. Misalnya saya, aku dan beta. Kami dan kita. kamu, engkau dan anda. Kalian.
  • Frasa Adverbal : Digunakan untuk menunjukan kejadian atau peristiwa.
  • Verba Material : Digunakan sebagai penunjuk fisik atau aktifitas. Misalnya mendorong, berjalan dll.
  • Konjungsi Temporal : Kata yang digunakan untuk menyusun urutan atau kejadian 
  • Kalimat Majemuk : Kalimat yang terdiri dari dua kalimat atau lebih yang digabung.
 E. Contoh Cerita Novel Atau Sejarah
 
 Asal Usul Telaga Ngebel

Dahulu kala ada seorang pendita terkenal bernama Begawan Wida. Rumahnya di lereng sebelah barat Gunung Wilis. Istri Begawan Wida telah lama meninggal. Begawan Wida mempunyai seorang anak yang menjelang dewasa, anak perempuan itu sangat cantik. Siapa pun yang pernah bertemu anak itu pasti akan tertarik. Begitu pula Begawan Wida, ia pun tertarik dengan anak perempuannya. Begawan Wida tidak bias membedakan apa yang tidak boleh dilakukan seorang ayah terhadap anak gadisnya.

Atas kehendak Yang Maha Kuasa, putri Begawan Wida pun hamil. Putri Begawan Wida akhirnya melahirkan seorang anak, namun anak yang dilahirkan bukanlah manusia, melainkan seekor ular. Karena merasa malu, putri Begawan Wida pun bunuh diri. Sang ular jelmaan itu tidak mengetahui siapa orang tuanya. Dia terus mencari-cari kedua orang tuanya kemana pun tetapi tidak ditemukan. Akhirnya dia bertapa di desa tempat tinggalnya bernama Ganda yuda selama bertahun-tahun.

Ketika sedang bertapa, terdapat sekumpulan penduduk dari sebelah barat desa Ganda yuda yang mencari binatang buruan ke hutan untuk keperluan perhelatan. Penduduk tersebut menemukan seekor ular yang besar, dan akhirnya mereka memutuskan untuk membunuh ular tersebut dan dipotong-potong.Sang ular jelmaan itu pun menjelma menjadi seorang anak, kemudian dia datang ke kampung Ganda yuda. Dia datang untuk meminta makan, namun semua penduduk tidak ada yang memberikannya makan, karena dia sangat jelek dan sakit kudisan.

Namun ada seorang nenek bernama Nyai Latung, karena merasa kasihan sang nenek pun memberinya makan. Setelah dia selesai menyantap makanan yang diberikan, dia pun memberi peringatan kepada sang nenek bahwa akan terjadi sebuah bencana. Sang anak pun menghilang dan akhirnya ia kembali ke kampung Ganda yuda dengan keadaan yang lebih baik, lalu ia menancapkan sebuah lidi ke tanah. Tidak ada seorang pun yang berhasil mencabut lidi tersebut. Dan akhirnya sang anak pun yang hanya bias mencabut lidi tersebut, akan tetapi keluar air yang sangat banyak dari tempat lidi tersebut ditancapkan.

Kampung itu pun akhirnya tenggelam menjadi sebuah telaga, telaga itu pun diberi nama “Telaga Ngebel”. Ngebel tampaknya berasal dari rasa benci dan sebal. 

 
4.3 Mengkonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Unsur Ekstrinsik :

a. Nilai Moral : Tidak boleh menghardik dan mengejek orang lain.

b. Nilai Sosial : Menjaga silaturahmi dan kekerabatan dengan mengundang seseorang untuk hadir dalam suatu perhelatan yang digelar

c. Nilai Religius : Atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa segala sesuatu yang tidak mungkin akan mungkin terjadi.

d. Nilai Pendidikan : Harus menyayangi sesama tidak memandang tua atau muda nya seseorang

e. Nilai Budaya : Pada masyarakat dahulu, para penduduk di suatu daerah tertentu mencari binatang buruan ke hutan untuk keperluan perhelatan.


0 Response to "Bahasa Indonesia Kelas XII SMA/SMK dan MA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel